SELAMAT DATANG DI SITUS BIDAN SMART HELSE NOPIANA

2.14.2011

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN

                Sebenarnya pada setiap persalinan ada 5P (faktor) yang harus diperhatikan :
1.       Jalan lahir (passage)
2.       Janin (Passanger)
3.       Tenaga atau kekuatan (Power)
4.       Psikis ibu
5.       Penolong

I.        POWER
                Adalah kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam persalinan ialah : his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerjasama yang baik dan sempurna.
1.       HIS (kontraksi uterus)
1.       Adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat-sifat:
-          Kontraksi simetris
-          Fundus dominant, kemudian diikuti
-          Relaksasi
2.       Pada saat kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil mendorong janin dan kantong amnion kearah bawah rahim dan serviks.
3.       Sifat-sifat lainnya dari his adalah : (A) Involuntir (B) Intermitten (C) Terasa sakit (D) Terkoordinasi dan simetris (E) kadang-kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisis, chemis dan psikis.
4.       Dalam melakukan observasi pada ibu bersalin, hal-hal yang harus diperhatikan dari his adalah:
-          Frekuensi his : adalah jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau per 10 menit.
-          Intensitas his : adalah kekuatan his (adekuat atau lemah)
-          Durasi (lama his) : adalah lamanya setiap his berlangsung dan ditentukan dengan detik, misalnya 50 detik.
-          Interval his : adalah jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his datang tiap 2 – 3 menit.
-          Datangnya his : apakah sering, teratur atau tidak.
5.       Pace maker adalah pusat koordinasi his yang berada di sudut tuba dimana gelombang his berasal. Dari sini gelombang his bergerak ke dalam dan ke bawah.
6.       Fundus dominant adalah kekuatan paling tinggi dari his yang sempurna berada di fundus uteri.
7.       Kekuatan his yang paling lemah berada pada segmen bawah rahim (SBR).
8.       Perubahan-perubahan akibat his:
-          Pada uterus dan serviks : Uterus teraba keras / padat karena kontraksi. Serviks tidak mempunyai otot-otot yang banyak, sehingga setiap muncul his maka terjadi pendataran (effacement) dan pembukaan (dilatasi) dari serviks.
-          Pada ibu : Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim, terdapat pula kenaikan nadi dan tekanan darah.
-          Pada janin : Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero – plasenter kurang sehingga timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin melembat dan kurang jelas didengar karena adanya iskemia fisiologis. Kalau betul-betul terjadi hipoksia yang agak lama, misalnya pada kontraksi tetanik, maka terjadi gawat janin asfiksia dengan denyut jantung janin diatas 160 permenit dan tidak teratur.
9.       Pembagian his dan sifat-sifatnya:
-          His pendahuluan: his tidak kuat & tidak teratur namun menyebabkan keluarnya bloody show..
-          His pembukaan (Kala I) : menyebabkan pembukaan serviks, semakin kuat, teratur dan sakit.
-          His pengeluaran (Kala II) : Untuk mengeluarkan janin; sangat kuat, teratur, simetris, terkoordinir dan lama ; Koordinasi bersama antara kontraksi otot perut, diafragma dan ligament.
-          His pelepasan uri (Kala III) : kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta.
-          His pengiring (Kala IV) : kontraksi lemah, masih sedikit nyeri (merian), terjadi pengecilan rahim dalam beberapa jam atau hari.

2.       Tenaga mengejan
a.       Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah tenaga yang mendorong anak keluar selain his, terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intraabdominal.
b.       Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan waktu kita buang air besar tapi jauh lebih kuat lagi.
c.        Saat kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu reflek yang mengakibatkan ibu menutup glottisnya, mengkontraksikan otot-otot perutnya dan menekan diafragmanya kebawah.
d.       Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil, bila pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu ada his.
e.        Tanpa tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir, misalnya pada penderita yang lumpuh otot-otot perutnya, persalinan harus dibantu dengan forceps
f.        Tenaga mengejan ini juga melahirkan placenta setelah placenta lepas dari dinding rahim.


II.      PASSANGER
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor janin, yang meliputi sikap janin, letak janin, presentasi janin, bagian terbawah,  dan posisi janin.
1.       Sikap (Habitus) :
Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam sikap fleksi dimana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi, lengan bersilang di dada.
2.       Letak (Situs):
Adalah bagaimana sumbu janin berada terhadap sumbu ibu misalnya Letak Lintang dimana sumbu janin tegak lurus pada sumbu ibu. Letak membujur dimana sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu, ini bisa letak kepala atau letak sungsang.
Ø  Letak membujur (longitudinal):
·   Letak Kepala (97%) : (1)Letak fleksi = LBK (95,5%), (2)Letak defleksi : Letak puncak kepala, Letak dahi & letak muka (1,5%)
·   Letak sungsang = letak bokong (2,5 – 3 %): L. Bokong sempurna (complete breech), L. Bokong (Frank breech), L. Bokong tidak sempurna (Incomplete breech)
Ø  Letak lintang (Tarnsverse lie) : (0,5 – 2%)
Ø  Letak miring (Oblique lie)
·   Letak kepala mengolak
·   Letak bokong mengolak
3.       Presentasi:
Dipakai untuk menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu dan lain-lain.
4.       Bagian terbawah janin:
Sama dengan presentasi hanya lebih diperjelas istilahnya.
5.       Posisi janin
Ø  Untuk indikator atau menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu (materal – pelvis). Misalnya pada letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (uuk) kiri depan, uuk kanan belakang.
Ø  Untuk menentukan presentasi dan posisi janin maka harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
·   Bagian janinapa yang terbawah?
·   Di mana bagian terbawah tersebut?
·   Apa indikatornya?
Ø  Ada 6 variasi dari penunjuk arah (indikator) dari bagian terbawah janin :
·   Letak Belakang Kepala (LBK)
-          Indikator : ubun-ubun kecil (uuk)
-          Variasi posisi :
1.       Ubun-ubun kecil kiri depan                                   :       uuk ki-dep
2.       Ubun-ubun kecil kiri belakang                              :       uuk.ki-bel
3.       Ubun-ubun kecil melintang kiri                            :       uuk.mel.ki
4.       Ubun-ubun kecil kanan depan                             :       uu.ka-dep
5.       Ubun-ubun kecil kanan belakang                        :       uuk.ka-bel
6.       Ubun-ubun kecil melintang kanan                      :       uuk.mel-ka
·   Presentasi dahi
-          Indikator : teraba dahi dan ubun-ubun besar       (uub)
-          Variasi posisi :
1.   Ubun-ubun besar kiri depan                                   :       uub.ki-dep
2.   Ubun-ubun besar kiri belakang                              :       uub.bi-bel
3.   Ubun-ubun besar melintang kiri                             :       uub.mel-ki
4.   Ubun-ubun besar kanan depan                             :       uub.ka-dep
5.   Ubun-ubun besar kanan belakang                        :       uub.ka-bel
6.   Ubun-ubun besar melintang kanan                       :       uub.mel-ka
·   Presentasi muka
-          Indikator : dagu (meto)
-          Variasi posisi :
1.       Dagu kiri depan                                                       :       d.ki-dep
2.       Dagu kiri belakang                                                  :       d.ki-bel
3.       Dagu melintang kiri                                                 :       d.mel-ki
4.       Dagu kanan depan                                                 :       d.ka-dep
5.       Dagu kanan belakang                                            :       d.ka-bel
6.       Dagu melintang kanan                                           :       d.mel-ka
·   Presentasi bokong
-           Indikator adalah sacrum
-           Variasi posisi adalah:
1.       Sakrum kiri depan                                                   :       s.ki-dep
2.       Sakrum kanan depan                                             :       s.ka-dep
3.       Sakrum kanan belakang                                       ;       s.ka-bel
4.       Sakrum melintang kanan                                      :       s.mel-ka
·   Letak kintang
-          Menurut posisi kepala :
Kepala kiri                                                                :       LLi I
Kepala di kanan                                                      :       LLi II
-          Menurut arah punggung
1.       Punggung depan (dorso-anterior)                         :       PD
2.       Punggung belakang (dorso-posterior)                  :       PB
3.       Punggung atas (dorso-superior)                            :       PA
4.       Punggung bawah (dorso-inferior)                         :       PI
-          Presentasi bahu (skapula) :
1.       Bahu kanan                                                             :       Bh.ka.
2.       Bahu kiri                                                                   :       Bh.ki.
-          Tangan menumbang :
1.       Tentukan apakah : tangan kiri                             :       ta-ki
                                     Tangan kanan                    :       ta-ka
2.       Indikator adalah ketiak (axilla)
- Ketiak menutup / membuka ke kanan                           
               - Ketiak menutup / membuka ke kiri


III.         PASSAGE
Passage atau faktor jalan lahir dibagi atas:
1.       Bagian  keras Tulang-tulang panggul (Rangka panggul).
2.       Bagian lunak : Otot-otot, jaringan-jaringan dan ligament-ligamen.

Ø  RANGKA PANGGUL
-          Tulang panggul
1.       Os coxae : os ilium, os ischium, os pubis
2.       Os sacrum = promontorium
3.       Os Coccygis
-          Artikulasi
1.       Simfisis pubis, di depan pertemuan os pubis
2.       Artikulasi sakro-iliaka yang menghubungkan os sacrum & os ilium
3.       Artikulasi sakro-koksigium yang menghubungkan os sacrum dan  koksigiu
-          Ruang panggul
1.       Pelvis mayor (False pelvis)
2.       Pelvis minor (True pelvis)
Pelvis mayor terletak di atas linea terminalis yang di bawahnya disebut pelvis minor.
-          Pintu panggul
1.       Pintu atas panggul (PAP) = Inlet, dibatasi oleh linea terminalis (linea inominata)
2.       Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadika, disebut midlet
3.       Pintu bawah panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet.
4.       Ruang panggul yang sebenarnya berada antara inlet dan outlet
-          Sumbu panggul
Adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu carus).
-          Bidang-bidang
1.       Bidang Hodge I : jarak antara promontorium dan pinggir atas simfisis, sejajar dengan PAP.
2.       Bidang Hodge II : sejajar dengan PAP, melewati pinggir bawah simfisis.
3.       Bidang Hodge III : sejajar dengan PAP, melewati Spina ischiadika
4.       Bidang Hodge IV : sejajar dengan PAP, melewati ujung coccygeus.
-          Ukuran-ukuran panggul
1.       Alat pengukur ukuran panggul :
-    pita meter
-    jangka panggul : Martin, Oseander, Collin dan Baudeloque
-    pelvimetri klinis dengan periksa dalam
-    pelvimetri rontenologis dibuat oleh ahli radiology dan hasilnya diinterpretasikan oleh ahli kebidanan
2. Ukuran-ukuran panggul luar
-    DS : Distansia Spinarum, yaitu jarak antara kedua spina iliaka anterior superior (24-26 cm)
-    DC : Distansia Cristarum, yaitu jarak antara kedua crista iliaka kanan dan kiri (28-30 cm)
-    CE : Conjugata Eksterna (Boudeloque) 18-20 cm.
-    CD : Conjugata Diagonalis, dengan periksa dalam 12,5 cm)
-    DT : Distansia Tuberum, dengan menggunakan jangka Oseander (10,5 cm).
3.       Ukuran-ukuran panggul dalam
a.       Pintu atas panggul : Merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, line inominata dan pinggir atas simfisis pubis.
-    Conjugata Vera : dengan periksa dalam diperoleh conjugate diagonalis 11 cm – 1,5 cm
-    Conjugata Transversa 12-13 cm
-    Conjugata oblique 13 cm
-    Conjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium
a.       Ruang tengah panggul
-    Bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm
-    Bidang sempit ukurannya 11,5 x 11 cm
-    Karak antar spina ischiadika 11 cm
a.       Pintu bawah panggul
-    Ukuran antero-posterior 10-11 cm
-    Ukuran melintang 10,5 cm
-    Arcus pubis membentuk sudut 900 lebih
-          Inklinasi pelvis (miring panggul) :
Adalah sudut yang dibentuk dengan horizon bila wanita berdiri tegak dengan inlet 55-60 derajat.
-          Jenis panggul (menurut Caldwell & Moloy, 1933)
Didasarkan pada cirri-ciri bentuk PAP, ada 4 bentuk dasar panggul:
·         Ginekoid : paling ideal, bulat 45%
·         Android : panggul pria, segitiga 15%
·         Antropoid : agak lonjong seperti telur 35%
·         Platipeloid : picak, menyempit arah muka belakang 5%
Terkadang dijumpai bentuk panggul kombinasi dari keempat bentuk klasik tersebut, misalnya:
·         Jenis gineko-android
·         Jenis gineko-antropoid
·         Dan kombinasi-kombinasi lainnya (ada 14 jenis)


Ø  JALAN LAHIR LUNAK
-          Jalan lahir lunak yang berperan dalam persalinan adalah SBR, serviks uteri dan vagina. Disamping itu otot-otot, jaringan ikat dan ligament yang menyokong alat-alat urogenetal juga sangat berperan dalam persalinan.
-          Dasar panggul (pelvic floor) terdiri dari:
·         Diafragma pelvis : adalah bagian dalam yang terdiri dari M. Levator Ani & M. Pubococcygeus, M. Ileococcygeus & M. Ischiococcygeus
·         Diafragma urogenetal terdiri dari perineal fasciae otot-otot superficial.

oleh: helse nopiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar