J O B   S H E E T
NAMA PERASAT : ASUHAN DAN PEMANTAUAN KALA IV
UNIT                                     :     ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN
REFERENSI                       :
- Buku Acuan : Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, 2002.
 - Departemen Kesehatan RI, 1999, Buku 1 Standar Pelayanan Kebidanan.
 
OBYEKTIF PERILAKU SISWA
Mahasiswa dapat :
- Mempersiapkan alat dan bahan untuk perasat asuhan dan pemantauan kala IV.
 - Melaksanakan prosedur dan langkah-langkah asuhan dan pemantauan kala IV secara sistematis.
 
PETUNJUK
- Siapkan bahan dan alat yang diperlukan
 - Baca dan pelajari lembar kerja / job sheet yang sudah disediakan
 - Ikuti petunjuk instruktur
 - Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan
 
KESELAMATAN KERJA
- Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
 - Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
 - Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
 - Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur
 
PERALATAN
- Tempat tidur / meja
 - Shcort
 - Air bersih dan sabun untuk cuci tangan
 - Handuk kecil
 - Hecting Pack => Bak steril – berisi :
 
-          Spuit 10 cc     :     1 buah
-          Nald foeder   :     1 buah
-          Pincet chirurgis    1 buah
-          Jarum otot      :     1 buah
-          Jarum kulit     :     1 buah
-          Gunting benang   1 buah
-          Benang Chromic / catgut 2.0
-          Sarung tangan DTT 1 pasang
-          Duk DTT
-          Lidocain 1% 20 cc
-          Kasa dan tampon
- Larutan klorin 0,5 %
 
PERLENGKAPAN 
- Phantoom Panggul
 - Model anatomi luka perineum atau busa
 - Head lamp
 - Untuk ibu
 - Untuk pencegahan infeksi
 
PROSEDUR PELAKSANAAN
NO |    LANGKAH   KERJA  |    GAMBAR  |   
I. PEMIJATAN UTERUS |   ||
1. 2.  |    Setelah   lahirnya plasenta:  Lakukan   pemijatan uterus untuk merangsang uterus berkontraksi. Lakukan   evaluasi tinggi fundus uteri dengan meletakkan jari tangan secara melintang   antara pusat dan fundus uteri. Fundus uteri harus sejajar dengan pusat atau   lebih bawah. Misalnya, jika dua jari bias diletakkan di bawah pusat dan di   atas fundus uteri maka di sebut “dua jari di bawah pusat”.  |    |
II. MEMEPERKIRAKAN KEHILANGAN DARAH |   ||
3.  |    Memperkirakan kehilangan darah secara akurat sangat sulit dilakukan. Cara yang dianjurkan adalah dengan melihat darah dan memperkirakan berapa banyak botol berukuran 500 ml yang bisa dipenuhi darah tersebut.Jika darah bisa mengisi 2   botol, ibu telah kehilangan 1 liter darah. Jika darah bisa mengisi setengah   botol, ibu kehilangan 250 ml darah.  |    |
III. MEMERIKSA PERINEUM DAN PERDARAHAN AKTIF |   ||
4. 5.  |    Lakukan evaluasi terhadap adanya laserasi dan perdarahan aktif pada perineum dan vagina.Nilai perluasan laserasi   perineum (tentukan derajat I / II / III atau IV). Ingat untuk derajat I tidak   perlu penjahitan, derajat III dan IV harus dirujuk. Dalam hal ini hanya   derajat II yang boleh dilakukan penjahitan oleh bidan.  |    |
IV PENJAHITAN LUKA PERINEUM TK. II |   ||
6. 7.  |    PERSIAPANBantu ibu mengambil posisi litotomi sehingga bokongnya berada di tepi tempat tidur atau meja. Topang kakinya dengan alat penopang atau minta anggota keluarga untuk memegang kaki ibu tetap berada pada posisi litotomi.Tempatkan handuk atau kain bersih di bawah bokong ibu.  |    |
8.  |    Jika mungkin tempatkan lampu sedemikian rupa sehingga   perineum bias dilihat dengan jelas.  |    |
9.  |    Gunakan teknik aseptic pada saat memeriksa robekan atau   episiotomi, memberikan annestesi local dan menjahit luka: -     Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang   mengalir. -     Pakai sarung tangan DTT / steril -     Dengan teknik aseptic, persiapkan peralatan dan   bahan-bahan DTT untuk penjahitan.  |    |
10. 11.  |    Duduk dengan posisi santai dan nyaman sehingga luka bias   dengan mudah dilihat dan penjahitan bias dilakukan tanpa kesulitan. Gunakan kasa DTT untuk menyeka vulva, vagina dan   perineum ibu dengan lembut, bersihkan darah atau bekuan darah yang ada sambil   menilai dalam dan luasnya luka. Pastikan bahwa laserasi/sayatan perineum   hanya merupakan derajat I/II.  |    |
12 13  |    ANESTESI LOKAL Jelaskan pada ibu apa yang akan anda lakukan dan Bantu   ibu merasa santai. Hisap 10 ml lidokain 1% ke dalam spuit 10 ml. (Jika   tidak tersedia lidokain 1%, buat dengan lidokain 2% : Aquadest => 1 : 1).  |    |
14 15  |    Tusukkan jarum ke ujung atau pojok laserasi / sayatan   lalu tarik jarum sepanjang tepi luka ( ke arah bawah di antara mukosa dan   kulit perineum). Aspirasi (tarik pendorong tabung suntik) untuk   memastikan bahwa jarum tidak berada di dalam pembuluh darah. Jika darah   masuk ke tabung suntik, jangan suntikkan lidokain dan tarik jarum seluruhnya.   Pindahkan posisi jarum dan suntikkan kembali.  |    |
16 17  |    Suntikkan anestesi sejajar dengan permukaan luka pada   saat jarum suntik ditarik perlahan-lahan. Tarik jarum hingga sampai ke bawah tempat di mana jarum   tersebut disuntikkan  |    |
18  |    Arahkan  lagi   jarum ke daerah di atas tengah luka dan ulangi langkah ke-14. Tusukkan jarum untuk   ketiga kalinya dan sekali lagi ulangi langkah ke-14 sehingga tiga garis di   satu sisi luka mendapatkan anestesi lokal. Ulangi proses ini di sisi lain   dari luka tersebut. Setiap sisi luka akan memerlukan kurang lebih 5 ml   lidokain 1% untuk mendapatkan anestesi yang cukup.  |    |
19 20 21  |    PENJAHITAN Chek apakah masih terasa sakit atau tidak daerah   teranestesi dengan sedikit cubitan menggunakan pincet. Tempatkan jarum pada pemegang jarum (nald foedeer)   dengan sudut 90 derajat, dan jepit jarum tersebut hingga kuat. Pasang benang catgut sesuai panjang luka pada jarum.  |    |
22  |    Bila sudah tidak terasa sakit, buat jahitan pertama ± 1   cm di atas ujung laserasi di bagian dalam vagina. Setelah membuat tusukan   pertama, buat ikatan dan potong pendek benang yang lebih pendek dari ikatan.  |    |
23 24  |    Tutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur, jahit ke   bawah ke arah cincin himen. Tepat sebelum cincin himen, masukkan jarum ke dalam   mukosa vagina lalu ke bawah cincin himen sampai jarum ada di bawah laserasi.   Periksa bbagian antara jarum di perineum dan bagian atas laserasi. Perhatikan   seberapa dekat jarum ke puncak luka.  |    |
25  |    Teruskan ke arah bawah tapi tetap pada luka, menggunakan   jahitan jelujur, hingga mencapai bagian bawah laserasi. Pastikan bahwa jarak   setiap jahitan jahitan sama dan otot yang terluka telah dijahit. Jika   laserasi meluas ke edalam otot, mungkin perlu untuk melakukan satu atau dua   lapis jahitan terputus-putus untuk menghentikan perdarahan dan / atau   mendekatkan jaringan tubuh secara efektif.  |    |
26  |    Setelah mencapai ujung laserasi, arahkan jarum ke atas   dan teruskan penjahitan menggunakan jahitan jelujur untuk menutup lapisan   subkutikuler. Jahitan ini akan menjadi jahitan lapis kedua. Periksa lubang   bekas jarum. Jahitan lapis kedua ini akan meninggalkan luka yang tetap   terbuka berukuran 0,5 cm atau kurang. Luka ini akan menutup dengan sendirinya   pada saat penyembuhan luka.  |    |
27  |    Tusukkan jarum dari robekan perineum ke dalam vagina.   Jarum harus keluar dari belakang cincin himen.  |    |
28  |    Ikat benang dengan membuat simpul di dalam vagina.   Potong ujung benang dan sisakan sekitar 1,5 cm. Jika ujung benang dipotong   terlalu pendek, simpul akan longgar   |    |
29 30  |    Ulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan   bahwa tidak ada kasa atau peralatan yang tertinggal di dalam. Dengan lembut masukkan jari paling kecil ke dalam anus.   Raba apakah ada jahitan pada rectum. Jika ada jahitan yang teraba, ulangi   pemeriksaan rectum enem minggu pasca persalinan. Jika penyembuhan belum   sempurna (misalkan ada fistula rektovaginal atau jika ibu melaporkan   inkontensia alvi atau feses), ibu segera dirujuk ke fasilitas kesehatan   rujukan.  |    |
31  |    Cuci daerah genetal dengan lembut dengan sabun dan air   DTT, kemudian keringkan. Bantu ibu mencari posisi yang lebih nyaman.  |    |
Nasehati ibu untuk : -      menjaga perineumnya selalu bersih dan kering -      hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada   perineumnya -      cuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang   mengalir tiga sampai empat kali per hari. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan   lukanya. Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami demam atau   mengeluarkan cairan yang berbau busuk dari daerah lukanya atau jika daerah   tersebut menjadi lebih nyeri.  |    ||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar