SELAMAT DATANG DI SITUS BIDAN SMART HELSE NOPIANA

2.14.2011

J O B SHEET


J O B   S H E E T


NAMA PERASAT              :     RESUSITASI PADA BBL DENGAN ASFIKSIA

UNIT                                     :     ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN
REFERENSI                       :
  1. WHO/9.1, halaman 7-11, 13-15, 25
  2. Life Saving Skills; halaman 6.3, 6.4, 6.13 (tambahan)
  3. Neonatal Resucitation, halaman 2.7-2.12, 2.22-2.23, 4.19-4.20, 4.22.

 


OBYEKTIF PERILAKU SISWA

Mahasiswa dapat :
  1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk perasat resusitasi pada BBL asfiksia.
  2. Melaksanakan prosedur dan langkah-langkah resusitasi pada BBL asfiksia  secara sistematis.

PETUNJUK
  1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan
  2. Baca dan pelajari lembar kerja / job sheet yang sudah disediakan
  3. Ikuti petunjuk instruktur
  4. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan

KESELAMATAN KERJA
  1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
  2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
  3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
  4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

PERALATAN DAN BAHAN
  1. Radiant Warmer / meja
  2. Panthoom bayi
  3. Penghisap lendir De Lee
  4. Jam
  5. Air bersih dan sabun untuk cuci tangan
  6. Handuk
  7. Selimut
  8. Kasa steril
  9. Ambu Bag dan Sungkup
  10. Spuit 10 cc
  11. Bikarbonat Natrikus 4,2%
  12. Dextrose 10%
  13. Sarung tangan
  14. Larutan klorin 0,5 %






PROSEDUR PELAKSANAAN


NO

LANGKAH KERJA
GAMBAR

I. MENCEGAH KEHILANGAN PANAS & MENGATUR POSISI BAYI

1.



Setelah bayi diletakkan di bawah radiant warmer, tubuh dan kepala bayi dikeringkan dengan handuk atau selimut hangat.
Lakukan penilaian:
-          Denyut jantung
-          Menangis
-          Pernafasan


2.




3.
Atur posisi kepala bayi sehingga leher dalam keadaan ekstensi, dengan mengganjal menggunakan lipatan kain dibawah punggung bayi.


Selimuti bayi kecuali kepala dan dada.



II. MEMBERSIHKAN JALAN NAFAS

4.


5.


6.

Miringkan kepala bayi agar cairan berkumpul di mulut.


Bersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir dari mulut dan kemudian hidung.

Nilai kembali keadaan bayi:
-   Apabila bayi bernafas spontan => lanjutkan dengan menilai frekuensi denyut jantung dan nilai warna kulit bayi.
-   Lakukan stimulasi taktil pada telapak kaki atau menggosok punggung.
-   Apabila setelah beberapa detik tidak terjadi reaksi (nafas spontan), mulai lakukan tindakan VTP.

III. TINDAKAN VTP (VENTILASI TEKANAN POSITIF)


7.


8.


9.




10.

Tanpa kantong & sungkup=> Mouth to Mouth

Pastikan bayi dalam posisi yang benar.
Posisi bidan dekat kepala bayi.

Taruh kasa pada mulut dan hidung bayi lalu letakkan mulut anda pada hidung dan mulut bayi.

Lakukan hembusan udara dengan lembut, sambil mengawasi naiknya rongga dada. Jika dada tidak mengembang, atur posisi kepala bayi dan coba lagi memberi hembusan udara yang sedikit lebih kuat.

Beri hembusan 40 kali per menit. Ambil sikap hati-hati pada saat meniup paru bayi. Paru bayi mudah rusak dan lebih kecil dibanding paru anda.


11.

12.



13.


14.



15.



16.
Dengan kantong dan sungkup
Cek kembali posisi bayi

Pilih sungkup yang tepat, tempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga menutupi dagu, mulut dan hidung.

Pastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar.

Peras kantong hanya dengan dua jari atau seluruh tangan tergantung besarnya balon dengan tekanan yang tidak terlalu kuat.

Jika dada tidak mengembang, atur kembali posisi kepala dan sungkup muka, lalu coba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar.

Lakukan ventilasi 40 – 60 kali per menit. Setelah 1 menit, periksa pernafasan spontan dan periksa denyut jantungnya.
-   Jika bayi mulai menangis, hentikan ventilasi dan amati pernafasan, bila pernafasan normal (30-60 kali/menit), tidak perlu resusitasi lanjut.
-   Jika pernafasan lambat (<30 kali per menit), atau terjadi retraksi, lanjutkan ventilasi dan segera lakukan rujukan (butuh minimal 2 orang).
-   Jika pernafasan tidak ada setelah 20 menit ventilasi, hentikan ventilasi.


IV. PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA

17.





18.
Setelah 3-4 menit tidak ada pernafasan spontan (denyut jantung <100 kali/menit), beri Bikarbonat Natrikus 4,2% 2 ml/kg BB dilarutkan dengan Dextrose 10% (1 : 1) disuntikkan perlahan-lahan ke dalam Vena Umbilikalis dalam waktu 5 menit.

Sementara pemberian tersebut, ventilasi tetap diteruskan. Bila denyut jantung <60 kali/menit, lakukan tindakan resusitasi lanjut.

V. PIJAT JANTUNG LUAR

19.


20.






21.



22.



23.
Cari sternum dan atur posisi jari-jari tepat di bawah garis putting di tengah dada.

Tekan langsung rongga dada dengan ibu jari, lakukan penekanan sternum sekitar 1,5 cm tiga kali setiap 2 detik dan kemudian berikan satu kali pernafasan. Tiap periode 3 kali kompresi dan satu kali ventilasi diberikan dalam 2 detik. Dalam 1 menit memberikan 90 kompresi dan 30 ventilasi (ratio 3 : 1).
Cara lain : Melingkari dada dengan kedua tangan dan menempatkan kedua jari pada sternum dan jari lainnya di punggung bayi.

Kedua ibu jari digunakan menekan sternum sambil jari-jari lainnya memberikan tahanan yang diperlukan dari bagian belakang.

Nilai denyut jantung setelah 30 detik. Jika denyut jantung masih <80, lanjutkan ventilasi dan kompresi jantung. Jika denyut jantung >80, lanjutkan ventilasi sampai timbul nafas spontan, tetapi hentikan kompresi jantung. Jika denyut jantung <60 kali/menit, siapkan rujukan.




VI. PENCEGAHAN INFEKSI

24.





25.
Masih menggunakan sarung tangan, masukkan peralatan kedalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5% dan cuci tangan dengan larutan klorin, kemudian lepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam selama 10 menit.

Cuci tangan hingga lengan dengan sabun dan air bersih di bawah air mengalir kemudian keringkan tangan dengan handuk bersih.


EVALUASI


1.      Seluruh langkah kerja diselesaikan dengan urutan yang benar.
  1. Aturan keselamatan kerja diikuti selama prosedur pelaksanaan.
oleh: helse nopia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar